SOENYI DAN SEPI
2014
24 Desember
Pagi ini aku
terbangun seperti biasanya, tanpa ada nada Alarm sedikitpun seperti kebiasaan
saya lagi (Hahahahahahaha). Aku terbiasa selalu terbiasa tidak bangun tepat
waktu dan apalagi tidurnya sama aja.
So, hari ini terasa berbeda dibanding hari-hari
sebelumnya. Jika bercerita kenapa? Saya akan jelaskan pokok permasalahannya. Sudah
pada tau semua pastinya dibulan desember ada hari liburnya. Karena saya ngeKost
lebih tepatnya disebut ngontrak 20jt/tahun di kota Medan. Mengapa saya mesti
ngontrak rumah karena saya berasal dari pulau yang sangat jauh katanya, padahal
kalo naik pesawat hanya sejam kurang lebih ditambah sekarang bandara telah
pindah ke Bandara Internasional Kualanamu jika mau ke Nias yang jaraknya 425km
kita dikenakan boarding pass 60rb dari 35rb (Bandara Polonia Medan) rencananya
bakal naik lagi boarding passnya menjadi 75rb. Pengeluaran tidak hanya itu
taksi ke Medan Fair 20rb, Medan Fair ke Kualanamu International Airpport 15rb (DAMRI).
Karena rataan hari
libur tiket peswat mahal mencapai 700rb/penumpang maka saya putuskan untuk
tidak natalan ataupun tahun baruan bareng keluarga kali ini (sebenarnya ini
kali ketiga saya tiap natalan dan tahun baru nggak pulkam *Sok keren,
Ckckckckckck). Saya mulai ritual tidak pulkam sejak saya kuliah disini (Kota
Medan). Saya kuliah di kampus mentereng di kota ini yakni Universitas Sumatera
Utara pada tahun 2013 masuk urutan 10 Kampus terfavorit di Indonesia #Bangga.
Namun setiap kampus memiliki jagoannya masing-masing. Di kampus ini penguasanya
adalah ilmu sains dan kasta terendah yakni FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik) dibalik FISIP ada kasta terendah lagi yakni Jurusan Ilmu Antropologi
Sosial disinilah saya terdaftar menjadi mahasiswa (Mengelus dada dan tertawa
Hahahahahaha…………). Namun di Ilmu Sains ada yang paling berkuasa yakni Fakultas
Kedokteran kebanyakan Rektor berasal dari sini, karena mereka sangat solid dan
sulit untuk ditumbangkan. Namun, bukan hanya itu ada 3 Fakultas Bonafit yaitu
Kedokteran, Hukum, dan Ekonomi (Ini sah kawan-kawan? Semua jawab Sah.)
Lanjut ke cerita
kenapa saya nggak pulkam (pulang kampung). Padahal jika saya mau saya bisa
pulkam kok nggak ada yang larang. Jalan menuju ke Nias tidak hanya naik pesawat
teman…, Hellow masih ada moda transportasi darat kali. Kami biasanya naik bus
malam hari (Bintang Utara: Nama busnya) memakan waktu 12 jam perjalanan. Selain
Bus ada kategori lain kami biasa sebut dengan sebutan Taksi. Eitttssss tunggu
dulu jangan yang ada dipikiran elo itu taksi warna biru, kuning dan sejenisnya
ya. Yang dimaksud Taksi adalah Mobil Mini Van yang muat orang 7 (tujuh) orang
(sebutin aja mereknya salah satunya Avanza, Kijang Innova dll.) Iya, tentu saja
rodanya empat (mau ketawa lagi, tapi nggak usah deh kurasa). Naik Bus ataupun
Taksi ongkos hampir sama kisaran 80rb ke 110rb. Serunya perjalanan darat bisa
menikmati panorama alam yang menakjubkan. Oh iya kalo Bus hanya malam jalan
namun Taksi fleksibel waktunya bisa pagi, siang, dan juga malam. Keuntungan
naik taksi, ia menjemput penumpang di tempat kediaman. Terus kenapa nggak
pulkam juga? Sabar saya belum siap menjelasinnya oke.
Tak hanya jarak
tempuh dan waktu menyita itu saja yang kami alami. Jika naik Bus ataupun Taksi
perjalanan malam (ini lebih disarankan supaya nggak terasa melelahkan dan
pusing serta mual ditambah bumbu muntah… Wuaaakkk). Nah, karena Kapal Motor
Penyeberangan (KMP) istilahnya Ferry, entah saya nulisnya benar atau tidak,
mulai berangkat malam (supaya tidak terasa badainya) mesti menginap selama 12
jam di Hotel atau tepatnya Motel biaya sewanya 60rb. Bukannya hanya itu selama
perjalanan dari Medan-Pelabuhan Sibolga biaya makan paling tidak 30rb. Ditambah
breakfest, launch, and dinner @Sibolga dijumlahin 30rb. Jika saya uraikan
sebagai berikut.
- Taksi 110rb
- Makan di perjalanan 30rb
- Sewa Motel 60rb
- Sarapan pagi, makan siang, dan makan malam 30rb
- Total pengeluaran untuk sampai di Sibolga 230rb
- Supaya nyaman di perjalanan tiket kapal ambil yang VIP (110rb) /VVIP (180rb) yang ada ACnya dan tidak banyak kerumunan manusia tidur dilantai kapal. Saya ambil yang VIP
- Biaya makan selama di kapal paling tidak 30rb
- Jadi Total keseluruhan Medan-Sibolga-Nias adalah jrenk… jrennkk…, 370rb
Jumlah waktu
perjalanan yakni Medan-Sibolga 12Jam, Stay on Sibolga 12Jam, dan Sibolga Nias
12Jam jumlah seluruhnya adalah 36Jam
Sebenarnya saya
selalu diberi pilihan, jangan pernah berkata pilihan sudah tidak ada lagi. Pilihan
selalu ada catat itu dibuku harianmu ini penting dibanding loe update status
kagak jelas singkat kajol. Pilihannya ada dua Cepat dan Lamban. Semakin kita
butuh kecepatan semakin besar cost yang harus kita keluarkan. Mau lamban
tersiksa dunia akhirat. Saya tidak pilih lamban karena bukan hanya fisik
tersiksa psikis juga. Intinya naik pesawat udara terlalu mahal dan mobil darat-
kapal laut terlalu capek. Kesimpulannya nggak jadi Pulkam selalu Horeeeeee……,
Oh iya berlagak
nggak punya duit tapi tinggal di rumah kontrakan bernilai 20jt/tahun, bagaimana
bisa? Itu pertanyaan bagus. Dikontrakan tersebut tidak hanya saya yang tinggal
tapi ada juga kawan kami seluruhnya berjumlah 9 orang. Jadi, perorang kena 20jt/9org
yakni 2jt300rb/org.
Weiiiii…… bukan ini
yang mau saya ceritakan tentang terasa
berbeda, sudah dibaca semua ya? Tapi tak apa. Saya kenal diri anda manusia,
penuh dengan rasa ingin tahu yang sangat tinggi dibanding makhluk hidup yang
ada di muka Bumi.
Gue lanjutin
ceritanya ya. Terasa berbeda (Baca dengan nada suara yang tinggi awalnya dan
akhiri dengan nada rendah).
Dari jumlah kami 9
orang ada juga orang sepaham dan sepikir dengan saya yang sama-sama berasal
dari keluarga berkecukupan (cukup sandang, pangan, dan papan) ialah saya Desman
Invokavit Ndraha (2012, FISIP USU, Ilmu Antropologi Sosial), Rahmaturia
Telaumbanua (2013, FIB USU, Etnomusikologi) dan Sukaranto Nazara (2014, Dharma
Agung Fak.Hukum).
Kesunyian melanda
kami mulai dari tanggal 18 Desember ditinggal pergi ke Nias oleh Sastrawan
Waruwu (2014, USU, Fak. Pertanian Jur. Kehutanan) dilanjutkan tanggal 20
Desember Nifati Krisliman Zai (2013, Polmed, Fak.Teknik Sipil, TPJJ) lalu
Sarman Sarumaha dan Erno F. Nazara (2014, USU, Fak. Pertanian, Agroteknologi)
diikuti oleh Pasli Bersama Hulu (2012, Polmed, Administrasi Bisnis) dan
Terakhir hari ini 24 Desember Trisman Zega (2013, Polmed, Fak. Teknik, Konversi
Energi). *)Catatan untuk Trisman Zega liburan di rumah saudara dan Sarman
Sarumaha liburan dirumah saudara tepatnya Medan Helvetia.
Inilah yang saya maksud terasa berbeda awalnya rame
sekarang ditinggal pergi. Terasa Berbeda it’s Sunyi and Sepi. #Indahnya Natalan
dan Tahun Baruan di Kota Medan.
Comments
Post a Comment