THE NEXT THEOCENTRIC MOTIVATOR

DICARI 12 ORANG UNTUK MENJADI...

"THE NEXT THEOCENTRIC MOTIVATOR."


Dimentor secara langsung oleh Eloy Zalukhu selama 12 bulan.


Satu pesan penting yang hilang dari para 'Pembicara Populer' yang saya sebut sebagai 'Anthropocentric Motivator' adalah 1/2 kebenaran lain tentang hidup manusia, yang secara sederhana terangkum dalam kalimat ini:
"Anda manusia berdosa, Anda tidak bisa menolong diri sendiri, Anda butuh Tuhan."

Anthropocentric Motivator tidak akan pernah menyatakan kalimat itu karena mereka merasa bahwa ketiga kalimat diatas bersifat destruktif atau melemahkan spirit/jiwa manusia.

Karena itu fokus pengajaran mereka mutar-mutar pada 1/2 kebenaran lain tentang hidup manusia, yang terangkum dalam kalimat William Ernest Henley:
"I am the master of my fate, I am the captain of my soul."
Artinya "Akulah penguasa takdirku, Aku adalah kapten jiwaku."

Theocentric Motivator adalah pembicara yang 'terpanggil' merangkul kedua kebenaran tersebut diatas, dalam proporsi yang tepat, yaitu:
Di satu sisi terdapat tulisan:
"Tolong kasihanilah aku ya Tuhan, orang yang berdosa ini."
Di satu sisi lain tertulis:
"Bisa, Bisa, Pasti Bisa!"
Tapi kalimat "Bisa, bisa pasti bisa!", bukan "Self-confident", karena Theocentric Motivator tidak mengajarkan tentang self-confident atau percaya pada diri sendiri. Bagi Theocentric Motivator, confident adalah buah dari dua hal berikut:
(1) Pengenalan akan tujuan hidup dan talenta/bakat khusus yang Tuhan percayakan kepadamu (discover your purpose/calling and passion).
(2) Belajar dan berlatih 10X lebih tekun dan lebih baik dibandingkan manusia rata-rata.
Dua hal diatas akan menghasilkan CONFIDENT, dan hasilnya adalah masterpiece atau karya agung yang saya yakin karya itu akan tersimpan dalam kekekalan (eternity).

Jadi saat kalimat tersebut diatas bersatu dalam diri seseorang, itulah integrasi antara Spiritual dan Motivasi yang benar. Integrasi antara sisi Teologis dan Psikologis. Itulah Theocentric Motivator.
Jika tidak demikian maka pengajaran yang berfokus hanya pada satu sisi saja, khususnya sisi motivasi saja, saya sangat kuatir dan betul-betul gelisah bahwa hasil jangka pendeknya terlihat baik (populer) tetapi efek jangka panjangnya justru akan semakin menjauhkan manusia dari tujuan awal penciptaannya (missing the target or the original purpose of life).

Saya kira inilah maksud C.S. Lewis ketika menulis:
"Virtue which is unchecked is more dangerous than a blatant evil."
Artinya, suatu perbuatan atau pengajaran yang kelihatannya sebuah kebijaksanaan/kebaikan, namun jika tidak sungguh-sungguh dipikirkan ulang secara serius, justru lebih berbahaya daripada perbuatan atau pengajaran tentang kejahatan yang dilakukan secara terang-terangan.
Namun untuk sampai pada pemahaman sekaligus keberanian untuk mengajarkan kedua sisi itu secara bersamaan dan proporsional pun ternyata bukan atas dasar pilihan manusia.
Karena tidak mungkin seorang pembicara memilih untuk mau dengan serius belajar, mengalami, bergumul jatuh-bangun dalam menghidupi, mengerti dan kemudian mengajarkan sisi spiritual atau Theocentric tadi.

Mengapa?
Karena sisi spiritual/Theocentric itu terdapat dalam wilayah 'special revelation' atau pewahyuan khusus, sehingga, bersifat sebuah panggilan (calling) khusus dari Tuhan sendiri.
Karena itu untuk mengertinya saja butuh intervensi dari sang Caller, yaitu Tuhan.Tuhan harus terlebih dahulu secara khusus bekerja dalam diri orang yang dipanggilNYA, sampai orang tersebut berubah FOKUS.

Dari apa yang tadinya dianggap lebih penting daripada Theocentric, misalnya uang dan ketenaran (popularitas), sekarang melalui penyingkapan atau pewahyuan tadi, orang tersebut justru melihat kebanggaannya dulu menjadi tidak berarti lagi, karena kini, baginya FOKUS yang paling penting dan pusat segala sesuatu adalah Tuhan.

Nah untuk sampai pada pemahaman itu, betul-betul adalah GRACE ALONE, atau anugerah Tuhan, melalui iman. Sehingga memang betul bahwa tidak ada seorang pun yang bisa menyombongkan diri.
Jadi Theocentric Motivator tidak boleh sombong, karena dia sadar sekali bahwa kalau ada satu kata saja yang bisa dia katakan atau satu perbuatan baik yang bisa dia lakukan sehingga menjadi inspirasi bagi orang lain, kata dan perbuatan itu pun bukan dari hasil kerja atau perjuangannya sendiri. The first mover adalah Tuhan, sebagai yang memulai segala hal baik dalam diri orang itu.

Sementara pengajaran umum tentang motivasi atau personal effectiveness adalah common revelation atau pewahyuan umum, sehingga tidak memerlukan panggilan khusus.
Semua orang bisa membaca satu buku tertentu atau ikut kelas pelatihan dari motivator terkenal di Amerika, lalu menghafal prinsip-prinsipnya kemudian membuka kelas seminar dan mengajarkannya di seluruh pelosok Indonesia.

Sekilas pengajaran itu terlihat sangat baik dan mulia. Namun saya menghimbau kepada kita semua, khususnya teman-teman se-profesi, supaya tidak berhenti pada pengajaran satu sisi, tetapi secara profesional dan proporsional, disaat yang tepat menyampaikan sisi yang lain juga.
Jika tidak, saya kuatir, kita bukan membawa kebaikan kepada para pembaca buku kita atau pendengar ceramah dan talkshow kita, sebaliknya membawa kerusakan yang semakin mendalam dalam jiwa manusia.

Sahabat, saya menulis ini, sungguh karena semakin lama semakin gelisah dengan buku-buku dan
seminar-seminar yang semakin populer namun ya tadi itu hanya fokus pada satu sisi saja, yaitu kehebatan manusia semata atau antroposentrik.

Karena itu, jika Anda merasakan kegelisahan yang sama, silahkan doakan dan gumulkan. Tahun 2016, saya akan membuka kelas untuk 12 orang yang secara khusus saya mentor menjadi:
"CERTIFIED THEOCENTRIC MOTIVATOR".

Indonesia, Asia dan bahkan dunia membutuhkan lebih banyak motivator yang terpanggil mengajarkan kedua sisi kehidupan secara utuh, bertanggungjawab, proporsional dan tentu saja RELEVAN dengan tantangan hidup, karir dan bisnis sehari-hari. Iya, kuncinya adalah RELEVAN dengan hidup dan bisnis sehari-hari.

Bila Anda merasa terpanggil menjadi 'Certified Theocentric Motivator', segera email profile/CV lengkap Anda ke : info@eloyzalukhu.com, paling lambat hari Minggu, 13 Desember 2015.

Persyaratan:

Untuk saat ini syarat hanya SATU yaitu Anda merasakan kegelisahan yang sama dengan saya dan Anda merasa terpanggil untuk menjadi pembicara yang mengajarkan dua sisi kehidupan seperti yang saya jelaskan diatas tadi (Theocentric Motivation).

Ingat, kesempatan ini hanya untuk 12 orang, dan 3 terbaik akan menjadi partner saya untuk jangka panjang.

Lima langkah mentoring yang akan kita ikuti adalah sbb:

1. I DO IT.
Saya sudah melakukan semua ini selama 10 tahun terakhir. Ada bukunya, ada audionya, ada rekamannya, bisa Anda pelajari sebagai fondasi berpikir.

2. I DO IT, YOU WATCH ME.
Anda akan ikut seminar dan training yang saya lakukan secara gratis, melihat dan mengalami sendiri apa yang saya maksudkan.

3. YOU DO IT, I WATCH YOU.
Akan ada kelas-kelas atau

4. YOU DO IT ON YOUR OWN.
Setelah 12 bulan Anda harus sudah bisa mengajarkannya sendiri, tanpa saya, dengan gaya unik dan improvisasi Anda sendiri, sesuai bakat dan visi yang Tuhan percayakan.

5. YOU DO IT, AND SOMEONE IS WITH YOU.
Setelah tiga tahun (lebih cepat lebih baik), Anda juga harus sudah mulai mementor minimal 3 orang baru untuk menjadi "Certified Theocentric Motivator", mengikuti keempat tahap diatas.
Silahkan diteruskan undangan atau informasi ini ke semua kenalan dan keluarga. Siapa tahu, dengan tindakan kecil itu, Anda membelokkan sejarah hidup seseorang. Terima kasih.

May God bless you.
Bisa, Bisa, Pasti Bisa!
Jakarta, 4 November 2015.
Eloy Zalukhu
Theocentric Motivator, Sales Training Expert,
Leadership Coach & Performance Consultant

Comments

Popular Posts