BERTUMBUH LEWAT KARAKTER

Pembicara: Yordan Pangabean
Yordan Pangabean
Sekilas tentang pembicara. Ia harus kehilangan sang Ayah, saat usianya masih 1 (satu) tahun. Dan saat ia sedang mengerjakan skripsi Ia pun harus kehilangan sang Ibu. Mereka lima bersaudara.
Yordan Pangabean menyelesaikan S1 di Universitas Sumatera Utara, Jurusan Sosiologi. Dan S2 nya adalah Strategi Pertahanan.
---------------------------------------------------------------

Yoh. 12:24
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.(TB)

Adakah tanaman atau tumbuhan yang dapat hidup bila tidak tertanam? Ada, namun tidak menghasilkan apa-apa.
Untuk dapat tumbuh, maka harus tertanam.

Sebagai contoh:
1. Jika ada anak Tuhan, mengerjakan pelayanan, ditegur, dan akhirnya sakit hati, lalu pindah ke gereja lain, itu artinya ia belum tertanam.
2. Jika ada anak Tuhan, disuruh mengambil tanggungjawab, lalu mengerjakannya dengan mengerutu dan bersungut-sungut, itu artinya ia belum tertanam.

Kita layaknya dalam Tuhan, haruslah tertanam dan mati, sama seperti biji gandum dan menghasilkan banyak buah. Perbanyak baca firman Tuhan--firman Tuhan tersebut menyatu dan mendarah-daging dihidup kita--rasakan kuasa Allah bekerja. Apa yang tidak mungkin, menjadi mungkin sebab kasihnya turut bekerja dalam setiap perkataan dan tindakan kita. Sehingga kehendak Tuhanlah yang kita kerjakan.

*
Bentuk Ego:
1. Aku adalah apa yang orang katakan.
Tidak sedikit, orang yang butuh pengakuan. Sebagai bentuk dari eksistensi dirinya. sehingga bila orang berkata aku orang baik--maka aku adalah orang baik, jika orang berkata aku adalah orang yang pelit--maka aku adalah orang yang pelit.
Padahal kita dapat mengubah statement buruk orang lain tentang kita dan menjadi lebih baik. Hanya saja kita kurang berusaha.
Lawan ini dengan kalimat: Aku bukanlah apa yang orang katakan, melainkan Apa yang Tuhan katakan.

2. Aku adalah apa yang kumiliki.
Orang sering kali membandingkan dirinya dengan orang lain. Sehingga ia akan terus berusaha untuk bisa mendapatkan seperti yang orang lain dapatkan dan naik level dari orang tersebut.
Lawan ini dengan kalimat: Aku bukanlah apa yang kumiliki, melainkan apa yang Tuhan beri padaku.

3. Aku adalah apa yang kulakukan.
Tidak sedikit orang berusaha untuk membuktikan kemampuannya. Tidak sedikit pula dalam pembuktian tersebut mengandalkan diri sendiri (tanpa Tuhan)
Lawan ini dengan kalimat: Aku bukanlah apa yang kulakukan, Melainkan apa yang Tuhan kehendaki.
Yang terpenting adalah antara Tuhan dan Kita
**
Sejauh ini, kalian menggunakan sosial media untuk apa saja?
Tahukah kamu gerakan LGBT berkembang pesat berkat Social Media? Ya, mereka punya social media untuk berinteraksi
Kalian para anak Tuhan, menggunakan social media untuk apa saja? Apakah untuk mendapatkan 'like' terbanyak, dan berharap dengan mengupdate status berupa ayat-ayat alkitab semua orang akan senang?
Saatnya mengubah cara pandang kita terhadap dunia yang sedang berkembang pesat.

Tahukah kalian bahwa Adat dan hal semacamnya adalah bagian dari Kebudayaan. Dan beberapa diantaranya mengantarkan kita pada kebiasaan-kebiasaan yang dapat diidentifikasi oleh setiap orang yang berjumpa dengan kita. Tidak sedikit pula dari itu semua menghambat kita untuk berkembang dan melakukan sesuatu yang besar.
Kebudayaan itu layaknya ikan yang hidup di dalam air, sampai-sampai ikan tersebut tidak sadar bahwa ia hidup dan tinggal dalam lingkupan air. Jadi, orang yang punya karakter buruk dan terbiasa dengan itu, tidak akan pernah sadar bahwa yang ia lakukan adalah kesalahan, mungkin saja itu kesalahan mutlak sekalipun.

Bagaimana mengubah kebudayaan 'buruk'? Jika ada orang yang bilang tidak dapat diubah, maka ia salah besar. Pada dasarnya manusia itu dinamis, tidak akan bertahan lama pada hal yang statis. Oleh itu, saatnya anda keluar dari comfort zone (zona nyaman).

Apa itu comfort zone? Zona nyaman adalah ketika kita bertahan pada hal yang kita yakini benar, dan kebenaran itu tidak pernah diuji, sehingga tidak pernah ada keinginan untuk keluar dan mengujinya.
Sudah saatnya kita mengubah pola pikir kita, lalu merubah tindakan kita, dan akhirnya mengubah apa yang salah (tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan).

Agar terbebas dari comfort zone maka kita harus keluar, dan mendapatkan sudut pandang yang berbeda.
Anak-anak Tuhan, sudah saatnya berbaur dengan suku bangsa lain yang ada di Indonesia dan dunia ini.
Ada beragam suku bangsa dan bahasa yang dapat kita pelajari dan menarik hal positif darinya.
Berkomunitas boleh, namun bila tidak ada keragaman suku bangsa dalam komunitas tersebut, maka komunitas tersebut hanya akan mendengar apa yang baik dan sulit mengoreksi apa yang salah karena semua dari mereka menganggap tindakan mereka sudah benar, dan itu yang biasa mereka lakukan.

***
PERBAIKI DIRI ---> SUKSES
Kamu perlu fokus ---> buat komitmen ----> disiplin.
Jika kamu ingin menjadi orang besar, berpikir dan bertindaklah seperti orang besar.
Sukses akan menghinggapimu.
Jangan keadaan membatasi ruang gerakmu. Ingat kamu memiliki Tuhan yang besar. Pikirkan dan kerjakan aneka cara. Ketika kamu mengerjakan bagianmu maka Tuhan pasti bekerja dengan caraNya dalam menolong kita.

SANGKAL DIRI ---> HAL BESAR
Mat. 16:24
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.(TB)
--> Orang yang mampu menyangkal dirinya (out of the comfort zone) maka dapat mengerjakan hal besar.
Apabila Yesus tidak menyangkal dirinya (mati dikayu salib, menebus dosa manusia), mungkin kita masih hidup dibawah hukum taurat.
Apabila Paulus tidak menyangkal dirinya (dicaci, dihina, disiksa, dipenjara), mungkin ia tidak akan dikenal dan dikenang diseluruh dunia sebagai pemberita Injil.


****
Apakah kamu percaya dengan ayat berikut?
Ibr. 11:1
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.(TB)

Iman itu bukan nama orang, melainkan istilah.
Jika belum paham iman itu apa dan seperti apa, dengarkan.
1. Jika kamu mau duduk pada sebuah kursi, apakah kamu pernah mengecek kelayakan kursi tersebut? Bila tidak seperti itulah Iman.
2. Jika kamu melakukan penerbangan dengan maskapai tertentu dan mempercayakan nyawamu pada suara pilot dan tidak melihat secara langsung sang pilot. Maka seperti itulah Iman.

Jika sudah paham, tepatlah ayat berikut:
2 Kor. 5:7
--sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat--(TB)

*****
TAHUKAH KAMU, 'DNA MANUSIA'? dan ini merupakan warisan Adam dan Hawa, semenjak manusia jatuh dalam dosa.
Kej. 3:10
Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."(TB)

1. Takut = Emosi
2. Telanjang = Diri
3. Bersembunyi = Strategi

Saat manusia merasa takut dengan kelemahan yang ia punya maka ia membentuk strategi.

Fakta tentang Manusia tidak terlepas dari ketiga hal diatas.
Pada dasarnya manusia akan menutupi apa yang menjadi kelemahannya, walaupun saat itu ia sedang berada dalam persoalan yang sukar dan rumit, cenderung menampakkan apa yang terbaik dihadapan lawan bicara atau orang yang bertemu dengannya.

Ingat, keterbukaan adalah awal dari pemulihan.

Jika mau bertumbuh, bertumbuhlah dalam karakter seperti yang kristus ajarkan.






Comments

Popular Posts