RENUNGAN KRISTEN: KESETIAAN part 1

KESETIAAN

Ibadah Raya GKB New Hope Community Medan
Pengkhotbah: Pdm. Sarah Dopen

Banyak orang terlihat baik hati, namun sedikit yang setia.
Orang yang setia berpegang teguh pada janji dan menepati janji tersebut, memiliki pendirian, teguh dan kokoh.
Ams. 20:6
Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?(TB)
Ketika orang merebut milikmu paling berharga yang membuatmu marah dan kesal. Masihkah anda setia? Janganlah kemarahan dan kekesalan hatimu membuat engkau tidak setia.
Disaat situasi dan kondisi yang tidak menguntungkan, lebih banyak merasakan rugi, terhimpit dan tertekan. Pada saat itu masihkah kita tetap taat dan didapati setia?

Ada dua bahasa asli di Alkitab yang menggambarkan kata “kesetiaan”. 

  1. Perjanjian Lama menggunakan kata “emunah” yang secara tersurat (harafiah) artinya adalah “kokoh”. Secara figuratif atau kiasan berarti “aman” atau dalam konteks karakter dan moral adalah “loyal” atau “setia” atau “faithfull” (penuh iman). Tidak mungkin kita bisa kokoh dan setia jika tak penuh dengan pengharapan dan iman. Tuhan menggambarkan dirinya sebagai Tuhan yang kokoh, tidak bergerak, tidak berubah. Dari Alfa sampai Omega, Dia tidak berubah. Tuhan konsisten dan sama. Dalam terjemahan bahasa Inggris lainnya, kesetiaan adalah “steady”, “trully”, “truth”, “fairly”. Kosakata bahasa Indonesia terbatas untuk dapat menggambarkan hal ini. Seperti inilah kesetiaan Tuhan: kesetiaanNya sampai ke awan. Tuhan menggambarkan dirinya sebagai sosok yang tidak berubah, tidak tergoyahkan, dan tidak tergoncangkan apapun yang terjadi. 
  2. Dalam Perjanjian Baru, kata “kesetiaan” memiliki makna yang berbeda. Kata yang dipakai adalah “pistos” atau “trustworthy” (layak dipercaya). Arti lainnya adalah “believe”, “faithfull”, “sure”, “true”. Oleh sebab itu, dalam Perjanjian Baru selalu dikatakan kalau kita “pistos” (setia) dalam hal kecil, maka kita akan dipercaya dalam hal besar. Jika ingin menuai buah kepercayaan dari siapapun, kita harus menabur benih kesetiaan. Kita tidak akan mendapat kepercayaan tanpa menabur benih kesetiaan. Isteri tidak dapat berkata, “gimana sih pak! Percaya dong!” Jika suami belum percaya artinya kita belum benar-benar menabur benih kesetiaan. Mungkin selama ini kita tak cukup “emunah” atau stabil dan kokoh (terus menerus berubah).

Ciri-ciri orang yang setia

  1. Konsisten, dengan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri.
    Ula. 5:32-33
    Maka lakukanlah semuanya itu dengan setia, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri. Segenap jalan, yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, haruslah kamu jalani, supaya kamu hidup, dan baik keadaanmu serta lanjut umurmu di negeri yang akan kamu duduki."(TB)
  2. Presisten, gigih dan bertahan sampai akhir.
    Why. 2:10
    Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.(TB)

Akibat tidak setia

Ula. 32:20
Ia berfirman: Aku hendak menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka, dan melihat bagaimana kesudahan mereka, sebab mereka itu suatu angkatan yang bengkok, anak-anak yang tidak mempunyai kesetiaan.(TB)

Ingat dan lakukan !!!

Mat. 7:21
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.(TB) 


Comments

Popular Posts